klubpulsa

jontor

maling sialan

15 October, 2006

tiap hari dah ada urusan ini itulah, klo ngga dengan koneksi yah pasti dengan klient, ehhh....ini ditambah lage dengan barang yang ilang......huh apes banged perasaan. masa laptop ama hp ku ilang di page hari sih, tepatnya tanggal 7 oktober 06 sabtu page. padahal aku ngga tidur semalaman, aku tidur bangun2 jam 1/2 8 pintu dah terbuka ke dalem, aneh emang tapi aku ngga kepikiran ada barang ilang gituh, ya aku tutup lage terus tidur. bangun lage aku inget aku lage ngejalanin software di laptop eh ngga ada laptopnya kirain di mana tanya ngga ada, dicari juga ngga ada yahhhhh................ngalamat ilang ne. padahal biasanya aman si,ini kok ada aja yang iseng ngambil barang, apa mungkin mau lebaran jadi butuh duit banyak yah????? hmmm......ada ada aja ne kejadian dikantor? hmmm......keder juga aku ngga pegang hp..................mumet tenan iki ngga ada alat komunikasi,hik. dasar maling sialan, dodollah moga aja sadar apa yang dilakukan ke kita kita.

Read more...

Menggali Hikmah Ramadhan

01 October, 2006

Puasa bukan hanya untuk ritual saja, akan tetapi mengandungunsur sosial. Banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Puasa sebagai salahsatu sarana pembinaan mental. Dengan menahan lapar dan dahaga, menahan diridari bersenggama, dan dari yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajarsampai terbenamnya matahari, berarti telah mengendalikan keinginan hawanafsu. Kalau sudah mampu mengendalikan hawa nafsu berarti itu sudahkemenangan yang luar biasa.

Sebab hawa nafsu inilah yang menjadi pangkal dari malapetaka.Hawa nafsulah yang menyebabkan manusia lupa daratan, terjerumus dalam lembahdosa dan maksiat. Tidak pernah bersyukur dan tidak pernah merasa puasterhadap rezeki yang diperolehnya. Sebagaimana kata Imam Ghozali, orang yangmenjadikan standar hidupnya hawa nafsu tak obahnya bagaikan orang minum airlaut, semakin diminum semakin haus.

Retaknya sebuah rumah tangga, rusaknya pergaulan, semuanya iniberawal dari hawa nafsu yang tidak terkendalikan. Sebab hawa nafsu inilahyang menyebabkan manusia angkuh, sombong, merasa paling benar dan palingsempurna. Tidak mau mengalah, maunya menang sendiri. Demikian juga halnya dengan ambisi yang berlebihan, gila pangkat dan gila hormat. Termasuk jugasifat loba, tamak atau serakah. Semuanya ini berpangkal dari hawa nafsu yangtak terkendalikan.

Kalau penyakit loba, tamak dan serakah ini sudah melanda,akibatnya akan menimbulkan bencana yang besar. Suatu bangsa akan hancurkalau penyakit ini sudah melanda. Sebab akan menimbulkan semangatkapitalisme yang kemudian bersifat ekspansionisme, yaitu ingin merebut danmencaplok milik orang lain. Halal, haram tidak peduli.

Yang penting uang bisa didapat, harta bisa terkumpul.Demikianlah kalau penyakit rakus sudah melanda. Bahaya ini pernahdikonstantir oleh Imam Ghozali dengan perkataan: Å´esungguhnya bencana yangpaling besar dalam kehidupan ialah nafsu perut¡¦

Tapi kalau hawa nafsu sudah terkendali, maka kebahagiaan akanterwujud. Ketenangan jiwa dan kedamaian hati akan tercapai. Pikiran akanjadi jernih, dan wajah akan berseri. Tidak akan ada lagi resah dan gelisahdalam menghadapi musibah. Tidak akan kedengaran lagi korupsi dan manipulasi,atau kebocoran anggaran Negara. Semua akan berjalan lancar sesuia denganjalur yang sudah ditentukan. Sebab jiwa akan semakin dewasa dan akan semakinbertambah matang.

Pembinaan Keluarga

Dengan sama-sama makan sahur dan sama-sama berbuka, kemudiandiiringi dengan sama-sama pergi sholat taraweh ke Masjid, itu merupakansuatu sarana dalam pembinaan keluarga yang harmonis.

Hubungan antara anak dengan kedua orang tuanya, atau antarasuami dengan istri, akan terasa semakin dekat dan semakin akrab. Maka dalamkehidupan zaman modern sekarang ini, peranan puasa Ramadhan semakindirasakan.

Kenapa tidak. Orang yang hidup di abad modern sekarang ini,terutama di kota-kota besar, sibuk dengan berbagai macam pekerjaan danberpacu dengan waktu. Pergi pagi pulang malam. Berangkat ketika anak masihtidur, dan pulang setelah anak mulai tidur. Demikianlah setiap hari, boleh dikatakan tidak ada komunikasi dengan anak.

Hal yang sama juga dialami oleh ibu-ibu wanita karier. Mendidikanak sebagai tugas pokoknya terabaikan. Mendidik anak tidak cukup denganmemberinya makanan dan minuman yang bergizi. Tidak hanya sekedarmembelikannya baju baru, uang sekolah dan uang jajan. Tapi yang pentingadalah belaian kasih sayang. Maka tidak salah kalau anak-anak lebih dekatkepada pembantu ketimbang ibu atau kedua orang tuanya.Menjalin UkhuwahUkhuwah zaman sekarang sudah sedemikian rapuh. Sikapindividualistis begitu menonjol. Sudah tidak ada lagi sikap teposeliro.Sikap asah, asih, dan asuh. Semua berjalan sendiri-sendiri, dan mau menangsendiri. Ukhuwah zaman sekarang cenderung kepada materi. Kalau ada yang akandiharapkan dan saling ketergantungan, baru ada ukhuwah. Kalau tidak, makatidak.

Dengan ibadah puasa diharapkan akan lahir jiwa yang tulus dansifat kebersamaan. Yaitu rasa senasib sepenanggungan, yang dibuhul olehtali akidah dan ukhuwah. Di mana orang kaya dapat merasakan penderitaanorang miskin yang terkadang makan terkadang tidak. Dikarenakan rasa ukhuwahyang ditimbulkan oleh ibadah puasa ini, diharapkan orang yang kaya hatinyaakan tersentuh untuk membantu saudaranya seakidah itu, dengan membagi danmengeluarkan sebahagian dari kekayaannya.

Itu hikmahnya untuk orang kaya. Adapun untuk orang miskin lainlagi. Diharapkan dengan usainya menjalankan ibadah puasa ini keikhlasan dankesabarannya dalam menghadapi musibah dan penderitaan hidup semakin mantap.Imannya semakin kuat. Kalau sudah dibiasakan dengan niat yang ikhlas dalammenghadapi cobaan demi cobaan, sudah tidak masalah lagi. Bahkan di balik itudi balik penderitaan dan cobaan itu, ada nilai-nilai tertentu yangmerupakan kredit point di sisi Allah. Adapun jumlah dan besarnya adalahhanya Allah-lah yang lebih tahu.

Melatih Disiplin

Salah satu kelemahan umat Islam, ialah kurangnya tingkatdisiplin. Baik itu mengenai waktu maupun yang berhubungan dengan kerja.Nampaknya sebahagian umat Islam kurang menghargai waktu. Terkadang waktudibiarkannya berlalu begitu saja, tanpa kesan dan coretan. Maksudnya tidakada kegiatan. Menghargai waktu bukan berarti harus bekerja tanpa mengenalwaktu untuk istirahat, tidak. Akan tetapi bagaimana membagi dan memanfaatkanwaktu sebaik-baiknya. Maksudnya kapan harus bekerja, dan kapan pula waktuuntuk istirahat.

Demikian juga halnya dengan masalah kerja. Sudah menjadikebiasaan cara kerja yang amburadul. Maksudnya tidak punya perencanaan dankurang perhitungan. Bekerja seenaknya tanpa mengindahkan aturan main yangsudah diterapkan. Peraturan tinggal peraturan, pelanggaran jalan terus.Demikianlah yang banyak terjadi. Dan di sinilah letaknya kunci kesuksesanorang non muslim. Mereka bekerja dengan perencanaan, dengan perhitungan yangmatang dan dengan disiplin yang tinggi.





Read more...

About This Blog

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP